May 09, 2025
Dilihat : 44 Orang
Oleh : dr. Antina Nevi Hidayatullah, Sp. K. J.
TIDUR NORMAL
Kecukupan tidur sangat penting untuk mempertahankan fungsi otak yang normal. Proses-proses esensial tubuh seperti tumbuh kembang, neurogenesis (tumbuhnya sel-sel syaraf baru), perbaikan sel-sel tubuh, dan konsolidasi memori, terjadi pada saat tidur. Rata-rata manusia memerlukan 7-8 jam perhari untuk tidur. Tidur kurang dari 6 jam sehari, pada umumnya dirasakan kurang mencukupi, dan dikaitkan dengan ketidakpuasan dalam berbagai aspek kehidupan. Waktu tidur yang kurang dapat menyebabkan gangguan kognitif, perubahan mood, dan abnormalitas kadar hormon dalam tubuh.
INSOMNIA
Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling sering dikeluhkan, yang secara kronis diderita oleh 10-15 % populasi, dan merupakan masalah kesehatan utama yang berkaitan dengan tingginya angka absensi, dan munculnya berbagai penyakit fisik maupun mental. Insomnia adalah kondisi kurang tidur yang terjadi terus menerus, dengan kesulitan dalam memulai, maupun mempertahankan tidur, yang diikuti dengan gangguan fungsi pada siang hari, sebagai akibat tidur yang kurang.
PENYEBAB INSOMNIA
Insomnia adalah tanda kegagalan mekanisme memulai tidur atau akibat dari aktifitas keterjagaan yang berlebihan. Peningkatan keterjagaan dapat terjadi karena kecemasan. Insomnia primer (yang seolah terjadi tanpa penyebab), dapat dianggap sebagai suatu bentuk gangguan cemas, dengan fokus kekhawatiran akan kebutuhan tidur yang tidak tercukupi disertai persepsi akan akibat buruk dari kurang tidur. Kecemasan tentang tidur, justru menyebabkan keterjagaan, pikiran yang terus-menerus, dan ketegangan otot yang justru memperburuk lingkaran setan kecemasan dan insomnia. Beberapa faktor yang menyebabkan insomnia berlangsung terus menerus adalah :
Insomnia dengan peningkatan keterjagaan juga kerap menyertai gangguan jiwa lain, misalnya depresi, atau mania. Insomnia dalam bentuk tidur yang terputus-putus, sering ditemukan pada penderita demensia atau gangguan otak lain yang menggambarkan penurunan fungsi area otak yang mengatur siklus tidur-terjaga, misalnya bila ada lesi di daerah suprakiasma atau hipotalamus.
Beberapa hal berikut dapat memicu munculnya insomnia jangka pendek:
KRITERIA GEJALA INSOMNIA
Keluhan insomnia meliputi :
HIGIENE TIDUR
Kebiasaan tidur yang baik (hygiene tidur/ sleep hygiene) dapat membantu memulihkan fungsi siklus sirkadian dan proses kesetimbangan (homeostasis) pengaturan tidur, dan mengurangi keterjagaan. Langkah-langkah kebiasaan tidur yang baik adalah :
KONSULTASI DENGAN DOKTER
Konsultasi dengan dokter mungkin diperlukan apabila :
Kadangkala obat diperlukan, tidak saja untuk mengatasi insomnia, namun juga beberapa gangguan jiwa yang menjadi pemicu munculnya insomnia. Obat antiinsomnia pada umumnya merupakan obat keras yang harus diresepkan oleh dokter, penggunaannya dibatasi, dan rawan disalahgunakan. Karena itu penggunaan obat pada insomnia memerlukan kerjasama yang baik antara dokter dan pasien.